Saturday, November 27, 2010

2 DUNIA 3 HATI 1 CINTA

                                           TEMAN-TEMAN KECILKU
Awal masuk SMA (yang namanya tidak boleh disebut), aku terdampar di kelas X.7. Di kelas itu tidak ada satu orangpun yang aku kenal, semuanya tampak baru. Sedikit rasa minder menghampiri perasaanku karena hampir semua teman kelasku orang Jakarta, sedangkan aku dari Depok. (gak ada bedanya sih orang Jakarta sama orang Depok).

Hari berganti hari bulan berganti bulan. Akhirnya aku punya banyak teman juga (yeay). Disinilah aku mengenal sesosok teman, Made namanya. Dia punya badan kurus dan tinggi (lebih tinggi dari gue maksudnya). Karena badannya yang tipis (^,^), aku jadi semangat buat menyiksanya (wujud kasih sayang :p). Tetapi, Made yang selalu ramah dan baik hati ini tidak pernah marah dan selalu tersenyum, loh ! (mungkin dia terlalu bahagia kalo gue siksa -_-a)
Tapi makin kesini, gue mulai sadar, kok gue malah sering jadi "korban video kebodohan" yang Made rekam ya ?? Tapi gak apalah, anggap aja lagi syuting :D
Sewaktu ketika aku dan Made dihadapkan pada suatu masalah yang....sebenernya gak penting kalo dipikirin sekarang-sekarang ini  -___-"
tapi pada akhirnya kami berdamai juga dan saling minta maaf *unyu moment *^3^*

NEXT, langsung aja ya naik ke kelas 2 SMA. hehe..
Saya terdampar (lagi) di kelas XI IPS 5, dan ternyata aku dan Made SEKELAS (lagi) ! :D
Di kelas yang sekarang juga -mau tidak mau- aku harus bertemu dan berkenalan dengan teman-teman yang berbeda (tentunya). Disini aku dan Made bertemu dengan satu teman lagi, dan kami merasa cocok (good signal). :D
Oh iya sampai lupa, nama teman baru kami yaitu Caca. Caca adalah teman yang tidak pernah sedih, liat aja tampangnya yang selalu tertawa.


Aku, Made dan Caca selalu bersama-sama sampai kelas 3 SMA, bahkan ketika kita dihadapkan pada kenyataan kalau ternyata kita semua harus berkuliah di masing-masing kampus yang berbeda, kami bertiga tetap bersama, tetap berkomunikasi dan bertemu (sekali-sekali).




 
 Jujur, aku sangat bangga mempunyai teman-teman seperti mereka. Mereka selalu ada dikala senang maupun sedih.Melalui berteman dengan mereka, aku sadar kalau pertemanan itu tidak selalu bahagia, tetapi ada saat dimana kita saling berbeda pendapat dan hal tersebut  tidak mungkin tidak pernah terjadi di dalam pertemanan. Intinya, untuk menjaga tali persahabatan agar tetap terjaga adalah sikap saling pengertian dan saling memaafkan. Walaupun kita bertiga 2 dunia, 3 hati, kita tetap 1 cinta, cinta persahabatan (kata-katanya agak lebay sih..hehe). Keep in touch, guys. :)


 Aku menamakan mereka sebagai teman kecilku bukan karena mereka adalah teman-temanku sejak kecil, tapi karena kita bertiga ini kan kelompok kecil dan kita berteman baik. :)

SEKIAN

Friday, November 26, 2010

MEGA MIND THE MOVIE


Megamind the moviefilm megamind trailer video – also known as master mind oobermind – release date 5 november 2010, genres action, comedy and animation, produced in united states, film megamind ini sangat lucu tapi juga banyak aksi-aksi yang menarik.
Megamind movie starring Will Ferrell, Brad Pitt, Tina Fey and Jonah Hill, directed Tom McGrath, memang sebuah film yang mempunyai genres action sangat di tunggu kehadirannya, seperti halnya pada film gangsters paradise jerusalema the movie. setiap harinya kami selalu mencari video trailer sebuah film atau movie yang akan tayang di bioskop, seperti halnya film salt yang juga bergenre action, di bawah ini adalah sedikit cerita dan cuplikan video trailer film megamind the movie : Megamind is the most brilliant supervillain the world has ever known. And the least successful. Over the years, he has tried to conquer Metro City in every imaginable way. Each attempt, a colossal failure thanks to the caped superhero known as ‘Metro Man,’ an invincible hero until the day Megamind actually kills him in the throes of one of his botched evil plans. Suddenly, Megamind has no purpose.
A supervillain without a superhero. He realizes that achieving his life’s ambition is the worst thing that ever happened to him. Megamind decides that the only way out of his rut is to create a new hero opponent called ‘Titan,’ who promises to be bigger, better and stronger than Metro Man ever was. Pretty quickly Titan starts to think it’s much more fun to be a villain than a good guy. Except Titan doesn’t just want to rule the world, he wants to destroy it.

Semua bukan karena KAKEK dan NENEK !

Namaku Jate, aku tinggal bersama keluarga besarku. Aku mempunyai keluarga yang sederhana dan sangat bahagia, aku mempunyai orang tua yang sangat baik dan perhatian kepadaku. Aku juga tinggal bersama kakek dan nenek. Mereka selalu menciptakan suasana cinta kasih terhadap kami sekeluarga.
Suatu pagi ketika aku ingin berangkat ke sekolah, kakek bersikeras untuk mengantarkan aku ke sekolah dengan naik sepeda, dengan senang hati aku mengikut kakekku.
Di tengah jalan tiba-tiba kakek berhenti, aku bingung, lalu aku bertanya pada kakek, "ada apa kek ? sepedanya rusak ya ?atau, kakek capek ya boncengin aku ?"
Kakek tidak menjawab. Kuintip dari belakang,kulihat kakek menangis.
Ada apa ini, batinku. Dengan ragu aku mengusap punggung kakek.
Tetapi seketika itu juga, kakek kembali melanjutkan mengantarku sampai ke sekolah. Sesampainya di gerbang sekolah kakek ikut turun bersamaku dan mengantarku sampai ke kelas, aku bingung tidak seperti biasanya kakek seperti ini.
Pada sore harinya sepulang sekolah,aku melihat kakek dan nenekku sedang berbicara dengan bahasa daerah yang tidak aku mengerti. Mereka terlihat sedih. Aku merasa bingung, hari ini terlihat tidak seperti biasanya. Aku merasa sedih melihat kesedihan yang dipancarkan di wajah kakek dan nenek, dan lebih sedihnya kenapa aku tidak mengetahui apa-apa ?! :(
Pukul 21.00 papa dan mama baru saja pulang, mereka memang biasa pulang semalam ini.
Dengan berlari kecil aku menghampiri dan memeluk mama, mama tersenyum dan mencium pipiku.
"Sudah makan,nak ?" tanya mama kepadaku.
"Sudah, ma." jawabku.
"Udah ngerjain PR ?" tanya mama lagi.
"Beres dong !" sahutku sambil tersenyum.
"Yaudah ya sayang,mama mau rebahan dulu di kamar. Kamu belum ngantuk ?"
"Ma..." aku diam sejenak. "Iya sayang ?" mama tersenyum kepadaku.
"Mm..kakek sama nenek kenapa ?" tanyaku dengan hati-hati.
Ekspresi wajah mama terlihat berubah. "Eee, memangnya mereka kenapa sayang ?" tanya mama dengan ekspresi yang sepertinya ia hanya berbasa-basi.
"Kakek sama nenek kayaknya sedih, kenapa ma,kenapa ? Kakek sama nenek sakit ya ?" tanyaku tidak sabar.
"Mereka gak apa apa kok sayang. Udah ya, mama mau rebahan dulu. Kamu tidur sana, udah malem" kali ini mama tidak tersenyum kepadaku.
Karena aku tidak puas akan jawaban mama, maka aku berniat untuk menguping kamar mama dan papa.
"Kapan orang tuamu pergi dari rumah ini ? kalau kamu enggak juga menitipkan orang tuamu di panti jompo, aku yang akan membawa Jate keluar dari rumah ini dan menginap di hotel !" kedengaran jelas sekali suara mama membentak papa.
"Ma, sabar sedikit kenapa. Tenang aja, aku akan menitipkan papa sama mama disana. Tapi tidak dalam jangka waktu dekat ini. Kamu ngerti sedikit bisa kan ?" sahut papa dengan suara pelan.
Aku menangis, ya benar aku menangis. Aku sangat menyayangi kakek dan nenek, tetapi kenapa mama tidak suka sama kakek dan nenek ?
Aku kembali ke kamar. Entah kenapa malam ini nenek tidak ke kamarku untuk membacakan dongeng sebelum tidur. Rasanya sepi.
Akhirnya Jate tertidur pulas juga sambil memeluk buku cerita yang seharusnya nenek bacakan malam itu.

Ternyata Kakek dan Nenek sudah mengetahui keinginan mama untuk menitipkan mereka di Panti Jompo. Pagi-pagi sekali kakek dan nenek sudah rapi dan sudah mengemaskan barang-barang kepunyaan mereka. Mereka menghampiri kami yang sedang sarapan di meja makan. Kami bertiga terkejut dengan penampilan mereka yang sudah rapi seperti ingin pergi jauh.
"Mau kemana, Pak ?"tanya papaku kepada kakek.
"Kami mau tinggal di kampung saja" jawab nenek dengan berlinang air mata.
"Tapi, kenapa tiba-tiba mau ke kampung, Mak ?" tanya papa lagi.
"Kami tidak mau tinggal di Panti Jompo" jawab kakek tegas.
Aku melihat ke mama. Mama hanya menunduk sambil mengoleskan selai ke rotinya terus menerus hingga tebal.
"Ma, kamu udah ngomong apa sama orang tuaku ?" tanya papa dengan nada meninggi.
"Aku tidak bicara apa-apa sama mereka" jawab mama pelan.
"Sudah-sudah, kami lebih nyaman tinggal di kampung kok" jawab kakek berusaha menenangkan.
"Tapi........" sela papa.
"Yowes, kami berangkat sekarang ya, keburu keabisan bus"  sela kakek menengahi orang tuaku yang sepertinya sebentar lagi akan bertengkar.
"Kamu puas mereka sudah pergi ?" bentak papa.
Mama menangis. Mama tidak pernah dibentak papa sekeras ini.
Aku keluar mengikuti kakek dan nenek. Aku bingung sekali, apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa kakek sama nenek pergi dari rumah, kenapa papa membentak mama. Selama ini aku tidak pernah melihat papa, mama, kakek ataupun nenek bertengkar.
Aku lihat mama meninggalkan meja makan menuju mobil. Dan sepertinya mama tidak menghabiskan sarapannya.
Kakek dan nenek menciumiku dan menangis sehingga air mata mereka menempel dipipiku. Aku ikut menangis di tengah kebingungan.
Seperginya kakek dan nenek dari rumah, keadaan rumah tidak pernah tenang. Papa selalu saja membentak mama begitu juga sebaliknya. Sedangkan aku sakit-sakitan.
Tiba-tiba Mama masuk ke kamarku, matanya bengkak karena habis menangis. Keadaanku sangat buruk, badanku panas dingin berat badanku menurun drastis. Mama memeriksa keadaanku, tetapi ia tidak benar-benar memeriksaku,  ia hanya mengalihkan pikirannya sejenak bahkan mama belum memeriksakan keadaanku ke dokter.

Suatu hari Jate tidak bergerak lagi. Mama diberitahu pembantu rumah kalau tubuh Jate dingin dan bibirnya membiru. Sesegera mungkin mama pulang dan membawa Jate ke rumah sakit.
Papa juga segera berangkat ke rumah sakit setelah diberi kabar oleh pembantu rumah.
Sesampainya di rumah sakit, Jate langsung di bawa ke ruang UGD. Sementara papa dan mama menunggu di luar kamar periksa, ponsel papa berbunyi, panggilan dari nenek.
"Halo, emak ? Apa kabar ? Emak nyaman di kampung ?" tanya papa cepat.
"Halooo Arga, Jate mana ? Emak kangen, pengen ngomong dong sama Jate" jawab nenek cepat-cepat karena kangen dengan Jate.
"Mak, Jate masuk rumah sakit" jawab papa sedih.
"Kapan ? kenapa ? Kok bisa ? Sakit apa ?" tanya nenek tidak sabar.
"Baru masuk malem ini,mak. Tidak tahu sakit apa" jawab papa lemas.
"Pokoknya emak kesono ya besok, mau nengokin si Jate" jawab emak cemas.
".........."
Tut..tut..tut..tut (telpon ditutup)

Keesokan harinya, tubuh Jate sudah menghangat tetapi belum juga sadarkan diri, nafas Jate masih dibantu alat. Kata dokter, ada gangguan pada paru-paru Jate.
Pukul 05.00 nenek dan kakek telah sampai di rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit,nenek dan kakek bertemu dengan papa yang sejak malam hingga pagi tidak tidur sedangkan mama sedang tertidur di atas barisan kursi dan masih mengenakan baju kerja.
"Jate mana ? nenek mau ketemu sama Jate, nenek mau liat Jate !" seru nenek.
"Kalian apakan cucuku ? Kenapa Jate bisa sakit sih ?" tanya kakek cemas.
Mama terbangun akibat suara kakek dan nenek yang keras.
"Mak, Pak, Jate masih di ruang UGD. Dia ada gangguan sama paru-parunya." jawab papa sabar.
Nenek dan kakek buru-buru masuk ke ruang UGD dan berdiri di samping tempat tidur Jate.
"Oalah ndo, sakit apa toh kamu ? Nenek kangen sekali sama kamu ndo" seru nenek sambil menangis.
"Jate, kakek mau lihat kamu ketawa-ketawa lagi nak, mau lihat wajah kamu yang minta dimanjain itu nak" seru kakek sedih.
Mama dan Papa saling berpandangan. Mereka tidak tega memisahkan kakek dan nenek dengan cucu kesayangan mereka yang juga menyayangi mereka. Mereka juga sekarang sudah tahu penyebab sakit anaknya itu bukan karena penyakit yang ditularkan kakek dan neneknya tetapi karena bulu-bulu boneka dan binatang yang menyebabkan sakit pada paru-parunya.
Tiba-tiba Jate siuman saat kakek dan nenek tidak henti-hentinya berbicara dengan Jate meskipun Jate tidak mendengarnya.
"Jate ! Udah pules bobonya ?" tanya nenek kepada Jate.
"Arga, Jate udah bangun !"seru nenek dengan suara keras.
"Pelan-pelan nek, Jate kaget tuh" seru kakek.
Mama masuk ke dalam ruangan dan memeluk Jate. "Sayang, maafin mama ya sayang" ucap mama sambil menangis. Seketika itu juga dokter datang untuk memeriksa keadaan Jate.

Esok harinya Jate dibolehkan untuk pulang karena kondisi Jate sudah membaik.Sesampainya di rumah, kakek dan nenek bergegas pamit kembali ke kampung sebelum pertengkaran kembali dimulai. Tetapi kenyataan berbicara lain, mama menahan kakek dan nenek untuk kembali ke kampung. Mama menangis dan memeluk nenek. Mama minta maaf kepada kakek dan nenek atas semua ucapan dan perbuatan yang telah ia lakukan kepada mereka.
Papa yang melihat keadaan itu merasa terharu sekaligus bahagia. Akhirnya kedua orang tuanya diterima kembali oleh istrinya dan keharmonisan di keluarganya tetap terjaga.
Kakek dan nenek memaklumi alasan mama yang dulu ingin menitipkan kakek dan nenek di Panti Jompo. Kakek dan nenek sudah memaafkan mama.
Dan aku, aku merasa senang karena kakek dan nenek kembali lagi ke rumah dan aku yakin, pertengkaran di rumah tidak akan terjadi lagi.

Jate

Wednesday, November 17, 2010

Afnida Putri's Blog

aku dilahirkan pada hari rabu tanggal 29 bulan April tahun 1992 pada pukul 12.00 kalo enggak salah,soalnya kata mama, aku lahir di siang bolong. Rumah pertamaku di Rumah Sakit Tugu Ubi eh Ibu. hehe
saya mempunyai visi dan misi mendirikan blog ini, antara lain ;
visi :
menyadarkan para remaja alay untuk menghentikan perbuatan maksiatnya itu
(gak se-ekstrim itu sih)
hehe (kidding)
misi :
blog ini didirikan untuk sekedar humor, cerpen, puisi dan saran. :)